Candi Bakong; Kerajaan Khmer (802-1432M)

Bakong (bahasa Khmer: ប្រាសាទបាគង) atau candi Prasat Bakong adalah candi Khmer pertama yang berbentuk candi-gunung,  terbuat dari bahan batu pasir, dan dibangun oleh raja penguasa Kerajaan Khmer(802-1432M) di dekat kota kuno Angkor, dekat kota Siem Reap di Kamboja. 
Pada dasawarsa terakhir abad ke-9 M, candi ini resmi menjadi kerajaan bagi Raja Indrawarman I, di dalam linkungan kota kuno Hariharalaya, terletak di kawasan yang kini dikenal sebagai Roluos.
Situs Bakong berukuran 900 meter kali 700 meter, dan terdiri atas tiga kawasan yang dikelilingi tembok, dipisahkan oleh dua parit besar. Poros utama membentang dari timur ke barat. 
Kawasan luar tidak memiliki pagar atau gapura dan hanya dibatasi parit luar yang kini hanya tersisa sebagian. Jalan akses utama kini dari Jalan Nasional 6 Kamboja (NH6) yang mengarah ke ujung kawasan kedua. 
Parit bagian dalam membatasi kawasan berukuran 400 kali 300 meter dengan sisa pagar dari batu laterit empat gapura berdenah salib. Parit ini dapat diseberangi pada sisi timur dengan jalan dari timbunan tanah membentuk jembatan yang diapit ukiran nāga berkepala tujuh yang menjadi pola umum jembatan naga pada arsitektur Kambioja. Di antara dua parit ini terdapat reruntuhan candi dari bata berjumlah 22 buah. 
Kawasan paling dalam dibatasi oleh pagar batu laterit, berukuran 160 kali 120 meter dan terdapat candi utama dengan delapan menara dari bata, dua pada masing-masing sisi. 
Sejumlah bangunan kecil juga terdapat di dalam kawasan ini. Tepat di luar gapura timur terdapat wihara buddha masa kini.
Piramida itu sendiri memiliki denah 65 kali 67 meter. 
Bangunan ini dipugar oleh Maurice Glaize pada akhir tahun 1930-an berdasarkan metode anastilosis. Pada bagian puncak terdapat menara tunggal yang kemungkinan ditambahkan kemudian hari, karena gaya menara itu tidak sama dengan dasar bangunan abad ke-9 di Hariharalaya, bahkan lebih mirip gaya Angkor Wat dari abad ke-12.
Diduga dinding piramida ini dulu mungkin pernah dipenuhi ukiran relief dari stuko (bahan serupa lepa atau beton), kini hanya sebagian kecil yang tersisa. 
Adegan dramatis yang mungkin menampilkan pertempuran antar asura mengisyaratkan bahwa dulu ukiran ini berkualitas baik. 
Patung gajah dari batu ditempatkan sebagai penjaga pada sudut tiga tingkat terendah dari piramida, sementara patung singa menjaga tangga pada kedua sisinya.

--------------------------------
Oleh: Bhre Polo
Sumber:

Komentar