Fa Hsien (sekitar 337-422M); Tiongkok

Fa Hsien, atau Faxian, atau Fa-Hien(sekitar 337-422M) adalah seorang biksu dan penerjemah Buddha Tiongkok yang melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari Tiongkok ke India. Perjalanannya untuk mengunjungi situs-situs suci Buddha di Asia Tengah, Selatan dan Tenggara antara tahun 399–412 M, untuk memperoleh teks-teks Buddha. Dia menggambarkan perjalanannya dalam buku perjalanannya, A Record of Buddhist Kingdoms ( Foguo Ji佛 國 記).
Sekitar tahun 399 Masehi, Fa Hien pergi bersama sembilan orang lainnya untuk menemukan teks suci Buddha. Mereka sampai di India pada awal abad kelima. Dalam perjalanan nya dikatakan telah berjalan, dari Tiongkok melintasi gurun es dan melewati gunung yang terjal. Mereka memasuki India dari barat laut dan mencapai Pataliputra, kemudian membawa kembali teks-teks dan gambar-gambar Buddha yang disucikan, untuk agama Buddha yang berada di Tiongkok. Dia melihat reruntuhan kota ketika dia mencapai Pataliputra.
Kunjungan Fa Hien dan teman-teman ke India, diketahui pada masa pemerintahan Chandragupta II (375-415 M). Dia juga terkenal karena ziarahnya ke Lumbini, tempat kelahiran Buddha Gautama(Nepal modern). Namun, dia tidak menyebutkan apa-apa tentang Guptas. Fa Hien mengklaim bahwa setan dan naga adalah penduduk asli Sri Lanka.
Fa Hsien di Reruntuhan Istana Ashoka
Secara khusus, kemampuan untuk memperoleh salinan buku-buku Theravada dan Buddhisme murni dari Sri Lanka, serta pengetahuan yang diperoleh dari diskusi dengan cendekiawan terkemuka maha thera tentang Sri Saddharma, adalah sumber pengetahuan terpenting yang diperoleh selama kunjungan tersebut.
Dalam perjalanan kembali ke China, setelah tinggal selama dua tahun di Ceylon, badai yang dahsyat membawa kapalnya ke sebuah pulau (kemungkinan Jawa). 
Setelah lima bulan di sana, Fa Hien naik kapal lain menuju Tiongkok selatan. Akan tetapi, sekali lagi, kapal yang ditumpanginya itu rusak dan akhirnya mendarat di Gunung Lao, di tempat yang sekarang bernama Shandong di Cina Utara, 30 kilometer(19 mil), di timur kota Qingdao.
Dia menghabiskan sisa hidupnya menerjemahkan dan mengedit tulisan suci yang telah dia kumpulkan. Fa Hien menulis sebuah buku tentang perjalanannya, diisi dengan catatan tentang agama Buddha awal, dan geografi serta sejarah banyak negara di sepanjang Jalur Sutra, pada pergantian abad ke-5 Masehi. 
Dia menulis tentang kota-kota seperti Taxila, Pataliputra, Mathura, dan Kannauj di India Tengah. Dia juga menulis bahwa penduduk India Tengah juga makan dan berpakaian seperti orang Tionghoa. Dia menyatakan Patliputra sebagai kota yang sangat makmur. Dia kembali pada tahun 412 Masehi dan menetap di tempat yang sekarang bernama Nanjing, China.
Pada tahun 414 Masehi, dia menulis(atau mendiktekan) Foguoji(Catatan Kerajaan Buddha; juga dikenal sebagai 'Faxian's Account'). Dia menghabiskan dekade berikutnya, sampai kematiannya, menerjemahkan sutra Buddha yang dibawanya dari India.

-----------------------------------
oleh: Bhre Polo
referensi:
E-Book:
'Record of the Buddhistic kingdoms: tr. from the Chinese'... Link 

Komentar