Prasasti Jambansari ditemukan pertama kali dari di Blok Pajaten yang merupakan area makam kuno Dalem Leungsir dan Ni Ajeng Bara Hideung. Perlu diketahui bahwa Ni Ajeng Bara Hideung adalah putri Adipati Gayam Canggong penguasa Rancah dan menjadi istri ke 3 Adipati Panaekan.
Setelah itu dipindahkan ke Situs Bojongsalawe, yang dikenal juga dengan sebutan situs Galuh Salawe yang merupakan tempat dimakamkannya Maharaja Cipta Permana atau Prabu Digaluh yang berkuasa di Nagara Tengah tahun 1595 – 1618 M.
Diketahui bahwa Prabu Digaluh yang berputra Adipati Panaekan, diangkat oleh Sultan Agung menjadi wedana Mataram di Mancanagara Barat (Galuh) tahun 1618M.
Penelitian Titi Surti Nastiti dan Hasan Jafar dalam jurnal arkeologi berjudul Prasasti-prasasti dari Masa Hindu Buddha (abad ke 12-16 Masehi) di Kabupaten Ciamis Jawa Barat memaparkan bahwa bentuk Prasasti Jambansari menyerupai kepala arca megalit.
Dipermukaanya terpahat 3 baris tulisan. Bagian atas prasasti dihiasi pahatan 14 lingkaran spiral sulur-suluran giorlande.
8 simbol spiral mirip obat nyamuk terpahat di bagian depan dan 6 lainnya tertera di bagian belakang prasasti.
Batu yang dipahat kondisinya tampak mengalami pelapukan, sehingga pahatan-pahatan hurufvmaupun simbol lingkaran tampak dangkal akibat terkikis.
Secara paleografi Prasasti Bojongsalawe terdiri dari tiga baris dan ditulis dalam hurup Jawa Kuna yang sampai saat ini tidak dapat diterjemahkan karena hanya merupakan sambungan kata-kata yang tidak diketahui artinya. Alih aksara Prasasti Jambansari berbunyi :
(1). ta — ja—jaghana//
(2). dadana tatha dadana pada bara//
(3) saya ralawa sasasaha//
Artinya:
vasan..?ta...ra...?ja su...jaghana = Raja ibarat mata air yang memiliki muara(akhir) yang indah//
dadana tatha dadana pada bara = Sebuah anugrah menjadi anugrah dalam melangkah untuk kejayaan//
525, tanggal 3 yang istimewa, pada bulan ke-10//
Jika memang berkaitan dengan candrasengkala Ini benar, Angka tahun 525 Syaka, Prasasti ini berkaitan dengan Kekuasaan yang saat itu menaungi wilayah tersebut yaitu Kerajaan Taruma negara.
-----------------------
Oleh: Bhre Polo
Sumber:
Komentar
Posting Komentar