Situs Batu Kalde terletak di Kawasan Taman Wisata Alam/Cagar Alam (TWA/CA) Pangandaran, Jawa Barat. Posisinya berada di sebuah semenanjung yang bentuknya menyerupai kepalan tangan manusia dengan luas lahan 530 ha.
Di dalam kawasan konservasi alam ini terdapat peninggalan purbakala yang dikenal dengan nama Batu Kalde.
Hasil ekskavasi tahun 2016 dan 2017 memperlihatkan Situs Batu Kalde yang merupakan struktur dari bekas candi memiliki halaman yang berdenah persegi panjang berukuran 46 m x 49,5. Adapun bangunan inti keagamaan ini berupa candi dengan bentuk persegi empat berukuran 12 x 12 m.
Situs Batu Kalde setelah diteliti di asumsikan sebagai sebuah bangunan candi yang digunakan sebagai ritual keagamaan Hindu dari masa Kerajaan Sunda.
Menurut Prof. Agus Aris Munandar, struktur yang ada di situs Batu Kalde dapat dijumpai juga di percandian di Jawa Tengah, yakni Candi Kimpulan, Candi Gunung Sari, dan Candi Gunung Wukir yang dihubungkan dengan Prasasti Canggal tahun 732 M.
Perlu diketahui, dalam laporan perjalanan pendeta Bujangga Manik pada abad ke-15 Masehi, sepulang dari Jawa Tengah dan Timur, disebutkan bahwa ia singgah di suatu desa yang bernama Pananjung yang terletak di awal sebuah tanjung yang menjorok ke laut selatan, sehingga desa tersebut dinamakan Pananjung. Adalah sangat mungkin jika Bujangga Manik, sang pendeta Hindu Sunda tersebut pernah berkunjung pula ke Situs Batu Kalde, yang tentunya dahulu merupakan sebuah bangunan suci agama Hindu.
Di dalam situs Batu Kalde terdapat beberapa fragmen dan struktur candi dengan bahan dasar berasal dari batuan kapur diantaranya:
Arca Nandi
Arca nandi adalah nama yang dikenal untuk menyebut arca lembu atau sapi yang tengah duduk “njerum”, dengan melipat keempat kakinya. Nandi adalah wahana (kendaraan) Dewa Siwa sehingga keberadaan nandi dapat diartikan dengan keberadaan Dewa Siwa di suatu tempat. Nandi yang terdapat di situs batu kalde, sering disebut juga oleh masyarakat setempat sebagai batu kalde karena mirip dengan keledai. Arca nandi ini dalam posisi duduk dengan arah hadap ke selatan.
Memiliki ukuran panjang 69 cm, tinggi dari bagian kaki ke punuk (pundak) 50 cm sedangkan tinggi dari bagian kaki ke kepala 65 cm dan memiliki ketebalan di bagian tubuh 34 cm. terbuat dari bahan batuan sedimen (batu kapur), di bagian mulut dan punuk patah, bagian ekor melipat kearah barat ( kanan).
Arca sapi ini merupakan sapi jantan, ini terlihat dari pahatan kemaluan di bagian belakang.
Yoni
Yoni merupakan perwujudan atau lambang kesuburan yang mewakili unsur perempuan. Yoni biasanya berpasangan dengan lingga agar dapat memberikan kesuburan dan kemakmuran.
Yoni pada umumnya ditemukan di candi dengan latar belakang agama hindu, bentuk yoni beragam dengan bahan yang beragam pula.
Yoni memiliki cerat yang berguna untuk mengalirkan air suci yang telah mengguyur lingga atau arca yang diletakkan diatasnya.
Yoni di situs batu kalde berdenah bujur sangkar, dengan ukuran 94 x 94 cm, tinggi 59 cm terbuat dari batuan sedimen (batu kapur), terdiri dari bagian atas, badan dan dasar. Bagian atas terbelah menjadi tiga bagian. Pada permukaan bagian atas terdapat pelipit. Di bagian tengah atas yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar berukuran 25 x 25 cm mencapai kedalaman hingga 40cm menembus ke bagian batu bawah. Salah satu sisi bagian atas terdapat tonjolan dalam kondisi yang terpangkas. Yoni batu kalde memiliki cerat di bagian sisi utara dengan kondisi patah.
Umpak
Batu umpak yang terdapat di situs Batu Kalde terbuat dari bahan batuan sedimen (batu kapur), secara umum bentuknya bulat. Sebagian besar batu-batu umpak ini masih terpendam di dalam tanah. Umpak ini secara umum memiliki bentuk silinder berdiameter 60 cm, tinggi antara 20-33 cm
Lapik Padma?
Batu berbentuk bujur sangkar berukuran 48 cm x 48 cm, diatasnya terdapat bulatan dengan diameter 40 cm dan terdapat profil di keempat sisinya satunya sudah hilang (sompel) fragmen ini terbuat dari bahan batu kapur. Fragmen batu belum diketahui namanya (unidentified) batu terletak diantara arca nandi atau yoni.
Banyak dugaan mengenai batu tersebut merupakan dasar kemuncak candi atau lingga yang terbalik mengingat letaknya dekat dengan yoni atau dugaan ketiga bahwa batu ini merupakan batu altar.
Batu altar sebagaimana diketahui memiliki beberapa variasi bentuk yang berfungsi untuk meletakkan persembahan atau arca yang akan dijadikan sesembahan. Para pemandu pariwisata Cagar Alam biasa menyebutnya dengan Padma karena bentuknya menyerupai bunga padma.
Struktur Candi
Di areal situs batu kalde terdapat sebaran struktur batu berbentuk balok, segiempat, persegi panjang dan berbentuk L, sebaran struktur ada yang diatas permukaan tanah maupun masih tertimbun, dari hasil ekskavasi memperlihatkan struktur candi di situs batu kalde diduga berdenah persegi empat.
----------------------------------------
Oleh: Bhre Polo
Sumber:
Komentar
Posting Komentar