Pelabuhan Cirebon, Jabar (sekitar abad 14 Masehi)

Pelabuhan Cirebon merupakan salah satu cabang dari PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II yang berada di wilayah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Pelabuhan Cirebon merupakan pintu gerbang perekonomian Jawa Barat dan merupakan pelabuhan alternatif bagi Pelabuhan Tanjung Priok, khususnya dalam melayani kegiatan perdagangan antar pulau.
Pelabuhan Cirebon dulunya adalah sebuah pelabuhan nelayan tradisional yang mulai berkembang menjadi pelabuhan niaga pada abad ke-14 Masehi, menjelang berdirinya kerajaan Cirebon (1430–1677 M).
Pada tahun 1415 Masehi, armada Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Te Ho dan Kun Wei Ping berlabuh di Muara Jati (Pelabuhan Cirebon sekarang).  Dalam Kitab Caruban Purwaka Nagari (KCPN) dijelaskan armada Cina transit di Muara Jati untuk membeli perbekalan, baik air bersih maupun pangan dalam perjalanannya ke Majapahit.
Para tokoh sepuh Cirebon berhasil membangun kerja sama dengan Te Ho dalam pembuatan mercusuar. Mercusuar tersebut merupakan sarana penting dari sebuah pelabuhan sebagai tanda bagi kapal-kapal yang akan berlabuh di malam hari.
Pelabuhan Cirebon dibangun tahun 1865 Masehi, pada masa pemerintahan kolonial Belanda dan pada tahun 1890 diperluas dengan pembangunan kolam pelabuhan dan pergudangan.
Tahun 1927, Pelabuhan Cirebon masih berada di dalam struktur organisasi Pelabuhan Semarang, kemudian sejak tahun 1957 berada di bawah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Seiring dengan perkembangan, sejak tahun 1983 Pelabuhan Cirebon menjadi salah satu Cabang Pelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang berkantor Pusat di Jakarta.


----------------------------------------
Oleh: Bhre Polo
Sumber: 

Komentar