Prasasti Minye Tujoh(781H /1380M dan 791H /1389M); Kesultanan Aceh(1496–1903M)

Prasasti Minye Tujoh adalah dua buah prasasti yang dipahat pada sepasang batu nisan yang ditemukan di Gampong Meunye Tujoh, Kecamatan Pirak Timur, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Prasasti di kepala makam ditulis dalam bahasa Arab dan aksara Jawi (tipe Arab), sedangkan di bagian kaki ditulis dalam bahasa Melayu pra-klasik dengan aksara Sumatera Kuno (tipe India). 
Teks Melayu pertama kali diterjemahkan oleh WF Stutterheim (1936) dengan bantuan H. Djajadiningrat, dan selanjutnya disempurnakan oleh GE Marrison (1951) dan W. van der Molen (2007); teks Arab pertama kali dikerjakan oleh Djajadiningrat (1936, tidak diterbitkan) dan oleh L. Kalus (2005). 
Kedua batu nisan tersebut memperingati wafatnya putri almarhum sultan Aceh, dan sifat tulisannya adalah Islami. 
Ciri lainnya adalah, hari dan tanggal pada kedua batu itu sama, tetapi tahun-tahunnya berbeda sepuluh tahun Hijriah (781 H / 1380 M dan 791 H / 1389 M). Para ahli berpendapat bahwa mungkin telah terjadi kesalahan ketik dalam satu tahun. 
Keberadaan prasasti Minye Tujuh menunjukkan terjadinya transisi budaya di Sumatera bagian utara pada akhir abad ke-14, dimana pengaruh Arab dan Persia mulai menggantikan pengaruh Hindu-Budha yang sebelumnya cukup menonjol dalam budaya Melayu. 
Berbagai prasasti dan batu nisan yang ditemukan di daerah tersebut, setelah itu, semuanya dalam aksara jenis Arab. 
Selain itu, prasasti versi Melayu ini, juga dapat dilihat sebagai bukti paling awal dari syair, puisi tradisional Melayu yang terdiri dari bait atau syair empat baris.
Teks arab 
Pembacaan dan terjemahan teks bahasa Arab menurut L. Kalus, sebagai berikut: 
A (sisi depan)
الموت باب و كلّ الناس داخله و القبر بيت
و كلّ الناس ساکنه أجعله اللّه روضة
من رياض الجنان و أسکنه [كذ] أزكى فردوس الجنان
kematian adalah pintu masuk yang dilalui setiap manusia. kuburan adalah rumah
dimana setiap manusia beristirahat. semoga (kuburan ini) dijadikan oleh Allah sebuah taman
dari taman surga dan biarkan almarhum [sic!] untuk tinggal di taman terindah di surga
B (sisi belakang)
مقبر الملكة المعظّمة وبيسة [ونيسة؟] ابنت [؟] السلطان المرحوم
الملك الظاهر شرف الدين خان ابن ڤلده خان بن باد [ياد؟] خان تغمّدها [تغمّده؟] اللّه
بالرضوان في الرابع عشر [؟] من ذي الحجّة يوم الجمعة سنة إحدى و تسعين و سبعائة من الهجرة المصطفويّة
makam ratu agung Wabisa [Wanisa?] putri al-Sultan
al-Malik al-Zahir Sharaf al-Din Khan ibn Pulda Khan ibn Bad [Yad?] Khan semoga diberkati oleh Allah
dengan kepuasan! Jumat 1 [?] 4 Dzulhijjah tahun 791 Hijrah al-Mustafawiyya [4 Desember 1389]
Teks melayu 
Transliterasi dan terjemahan teks Melayu menurut W. van der Molen, sebagai berikut: 
A (sisi depan)
hijrat nabī mungstapa yang prasiddhā
tūjuḥ ratus aṣṭapuluh savarṣṣā
hajjī catur dān dasa vāra sukkrā
rājāmajā ḷ nnyāp di raḥmat allāḥ
ketika telah berlalu sejak hijrah Nabi yang terpilih,
tujuh ratus delapan puluh satu tahun
Pada hari Jumat empat belas, bulan Haji
putri kerajaan meninggal dalam belas kasihan Tuhan
B (sisi belakang)
guṇāña sampurṇṇa di hrat samūhā
tāruk gasiḥta da taṃ ka samūhā
ilāhi yā rabbī tuhan samūhā
taruḥ dalam śvargga tuhan tatuhā
yang kebajikannya sempurna di seluruh dunia
kadaluwarsa waktu yang dialokasikan (?) menimpa semua
Ya Tuhan, ya Tuhan dan Tuan dari semua
menempatkan yang mulia tuan putri kita di surgaTuhan

----------------------------
Oleh: Bhre Polo
Sumber:
1.

Komentar