Prasasti Padang Roco adalah sebuah prasasti yang ditemukan pada tahun 1911 di hulu sungai Batanghari, kompleks percandian Padangroco, nagari Siguntur, kecamatan Sitiung, kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat.
Prasasti ini merupakan sebuah lapik (alas) arca Amoghapāśa yang pada empat sisinya terdapat manuskrip (NBG 1911: 129, 20e). Didalam nya dipahatkan 4 baris tulisan dengan aksara Jawa Kuno, dan memakai dua bahasa (Melayu Kuno dan Sanskerta) (Krom 1912, 1916; Moens 1924; dan Pitono 1966).
Prasasti ini kini disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta dengan nomor inventaris D.198-6468 (bagian alas atau prasasti) dan D.198-6469 (bagian arca).
Prasasti ini berangka tahun 1208 Syaka atau 1286 Masehi, yang dituliskan pada arca Amoghapāśa, hadiah dari śrī mahārājādhirāja keṛtanagara wikrama dharmmottunggadewa, raja dari kerajaan Singhasari di Jawa untuk rakyat dan Raja Kerajaan Melayu Dharmasraya di Sumatra.
Prasasti ini menceritakan bahwa pada tahun 1208 Syaka, atas perintah raja Kertanegara dari Singhasari, sebuah arca Amoghapasalokeswara dipindahkan dari Bhumijawa ke Swarnabhumi untuk ditegakkan di Dharmasraya. Dengan hadiah ini diharapkan agar rakyat Swarnabhumi bergirang hati dan bersuka cita, terutama rajanya śrī mahārāja śrīmat tribhuwanarāja mauliwarmmadewa.
Isi dari prasasti tersebut adalah sebagaimana yang diterjemahkan oleh Prof. Slamet Muljana:
"Bahagia ! Pada tahun Śaka 1208[2], bulan Bādrawāda, hari pertama bulan naik, hari Māwulu wāge, hari Kamis, Wuku Madaṇkungan, letak raja bintang di baratdaya ...
.... tatkalai itulah arca paduka Amoghapāśa lokeśwara dengan empat belas pengikut serta tujuh ratna permata di bawa dari Bhūmi Jāwa ke Swarnnabhūmi, supaya ditegakkan di Dharmmāśraya,
sebagai hadiah Śrī Wiśwarūpa Kumāra. Untuk tujuan tersebut pāduka Śrī Mahārājādhirāja Kṛtanagara Wikrama Dharmmottunggadewa memerintahkan rakryān mahā-mantri Dyah Adwayabrahma, rakryān śirīkan Dyah Sugatabrahma dan
samagat payānan hań Dīpankaradāsa, rakryān damun Pu Wīra untuk menghantarkan pāduka Amoghapāśa. Semoga hadiah itu membuat gembira segenap rakyat di Bhūmi Mālayu, termasuk brāhmaṇa, ksatrya, waiśa, sūdra dan terutama pusat segenap para āryya, Śrī Mahārāja Śrīmat Tribhuwanarāja Mauliwarmmadewa".
----------------------------------------
Oleh: Bhre Polo
Sumber:
Komentar
Posting Komentar