Prasasti Patakan(sekitar abad ke-11M); Kerajaan Kahuripan (1009-1045M)

Prasasti Patakan atau Pataan adalah batu bersurat yang terbuat dari batu andesit tinggi 104 cm, lebar atas 90 cm, lebar bawah 80 cm, tebal 24 cm, dan menggunakan huruf Jawa Kuno. 
Prasasti dengan petunjuk kronologi yang telah aus ini diperkirakan dibuat pada abad ke-11 M (masa pemerintahan Airlangga) dan sekarang menjadi koleksi Museum Nasional dengan no. inventaris D.22. 
Isinya mengisahkan tentang adanya bangunan suci yang didirikan di Desa Patakan, sehingga daerah Patakan diresmikan menjadi sima karena warganya berkewajiban memelihara bangunan suci bagi Sanghyang Patahunan. Perlu diketahui bahwa Dalam Prasasti Terep 954 Çaka/1032 M, Airlangga mengalami kekalahan dan mengakibatkan dia harus meninggalkan keraton di Wwatan Mas dan berlari menuju Patakan, karena ada jaminan keamanan dan perlindungan dari masyarakat Patakan.
Prasasti Patakan, bersama-sama dengan prasasti lain, yaitu prasasti Terep, prasasti Pamwatan (1042 M; "hilang" pada tahun 2003), dan prasasti Pasar Legi (1043 M), dikaitkan dengan penemuan situs Patakan di Lamongan bagian selatan.

---------------------------
Oleh: Bhre Polo
Sumber: 

Komentar