Pelabuhan Paotere adalah suatu pelabuhan laut warisan Kesultanan Gowa (1300-1960 M) dan Kesultanan Tallo (sekitar abad ke-15 -17 M), yang terletak di bagian utara, tepatnya Kelurahan Gusung, Kecamatan Ujung Tanah, masyarakat mengenalnya sebagai bandar perahu rakyat.
Pelabuhan yang berjarak ± 5 km (± 30 menit) dari pusat Kota Makassar ini merupakan salah satu pelabuhan rakyat warisan tempo dulu yang masih bertahan dan merupakan bukti peninggalan Kesultanan Gowa-Tallo sejak abad ke XIV.
Catatan sejarah menyebut bahwa pelabuhan Paotere dibangun oleh Raja Tallo ke-2, Karaeng Same'ri Liukang (Samarluka) Daeng Marewa, yang memerintah pada abad ke-15 Masehi.
Pelabuhan ini pula yang menjadi titik pemberangkatan 200 kapal perang, sebagai bagian dari ekspedisi militer ke Malaka dan Kesultanan Samudera Pasai, di tahun 1420 Masehi (Zainal Abidin, Persepsi Orang Bugis Makassar tentang Hukum dan Dunia Luar, Alumni,1983).
Paotere turut jadi bukti hubungan antara kerajaan-kerajaan di Sulawesi selatan dengan Portugis.
Meski sudah disebutkan dalam catatan bendahara Kerajaan Portugis, Tomé Pires, yang berjudul Suma Oriental. Catatan bertarikh dari 1512 dan 1515 Masehi itu menyebut Makassar sebagai "pulau kaya rempah dan emas."
Yang menarik, dalam pengetahuan pelaut Portugal atau Portugis saat itu, Makassar adalah sebuah pulau sendiri (Os Macasare) dan terpisah dari Sulawesi (Celebes).
---------------------
Oleh: Bhre Polo
Sumber;
Komentar
Posting Komentar