Prasasti Padlegan I (1038 Syaka/1117 M) ; Kerajaan Kadiri (1042-1222 M)

Prasasti Padlegan I ditemukan di Desa Pikatan, Distrik Srengat, Afdeling Blitar, Residentie Kediri. Kemudian dipindahkan ke Pendopo Kabupaten Blitar (sekarang jadi Museum Penataran Kabupaten Blitar). 
Prasasti ini berbentuk stella, dengan puncak kurawal dengan ukuran tinggi : 145 Cm, lebar atas 81 cm, lebar bawah : 70 cm, tebal : 18 cm. 
Meski sekarang aksara jawa kunonya sudah banyak yang aus, prasasti ini telah terbaca oleh JLA Brandes dan didokumentasikan lewat Oud Javansche Oorkonde dengan nomor prasasti no. LXVII. 
Prasasti ini memiliki penanggalan angka tahun 1038 syaka atau 11 Januari 1117 Masehi. 
Nama raja yang disebut adalah Sri Bameswara (1112-1135 M) dengan bergelar lengkap çrï (mahā)raja çrï bāmeḉwara sakalabhuwaņatuṣṭikāraņa (sa) rwwāniwāryyawïryya parakrama digjayotunggadewa
Prasasti ini sampai sekarang merupakan prasasti pertama yang dikeluarkan oleh Raja Kadiri, Sri Bameswara (1112-1135 M).
Isi dari prasasti ini adalah memperingati penetapan suatu daerah menjadi sima sebagai anugerah raja Sri Bameswara kepada para pejabat Desa Padlegan, karena mereka telah menunjukan kesetiaanya kepada raja dengan mengorbankan jiwanya di medan pertempuran (Boechari, 2012:16-17).
Nopy Rahmawati dalam skripsinya (2002:38-39), menambahkan hak-hak istimewa yang diberikan dalam prasasti ini antara lain rāma para dūwān i padlěgan dapat memiliki dinding rumah dengan tiang, dapat menindik, mejamah, menggunting dan memukul, serta menindik anak yang diaku, dapat mengucapkan doa atau mantra, dapat mengadu celeng jantan dan dapat memakan babi aduan.


Ditulis dan disadur
Oleh: Bhre Polo
Sumber:

 dan prasasti Tangkiln tahun 1025 Saka (1130 Masehi).

Komentar