Prasasti Ampeldento (1271 Syaka/1349 Masehi); Kerajaan Majapahit (1293-1527 M)

Prasasti Ampeldento ditemukan di desa Ampeldento di wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, oleh seorang warga yang bernama Pak Wiyono.
Temuan prasasti tersebut tidak utuh, hanya terdiri dari 3(tiga) baris aksara, yang memiliki panjang sekitar 40cm dan lebar sekitar 15cm.
Menurut Andi Muhammad Said dan Ismail Luthfi (Ketua Ikatan Arkeologi Indonesia-Komda Jatim) dalam chanel Youtube resmi Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XI menyebutkan bahwa prasasti ini kemungkinan merupakan bagian tengah dalam prasasti utuh.
Walaupun hanya 3 baris, Prasasti Ampeldento merupakan temuan yang sangat penting. Selain menyebutkan angka tahun, yaitu 1271 Syaka atau 1349 Masehi, juga menyampaikan bahwa pada masa itu terjadi sebuah peristiwa penting, yang diduga berkaitan dengan pelestarian tanah Sima dari periode Singosari sampai periode Majapahit.
Salah satu tokoh yang disebut diawal adalah Kretanegara yang merupakan raja terakhir Kerajaan Tumapel atau Singosari, kemudian diakhiri dengan menyebutkan salah satu tokoh patih pada pemerintahan Majapahit, yang belum pernah didengar didalam prasasti -prasasti sebelumnya yaitu patih Mpu Glen.
Berikutnya penjelasan alih aksara prasasti menurut pak Ismail Luthfi (Ketua Ikatan Arkeologi Indonesia-Komda Jatim) ,

alih aksara:

//Bhatara si Kretanegara//

// i syaka 1271 samangkana _atatya dinadyaken de santana pra (t)isantaran sang...//

//...i __patih makamanggalya rakryan apatih mpu glen//

Alih bahasa: 

//Mendiang Sri Kretanagara // 

//pada tahun Syaka 1271 saat itulah dengan sesungguhnya ditetapkan oleh para anggota Keluarga (bangsawan)//

//… Patih, sebagai yang utama adalah Rakryan apatih (bernama) Mpu Glen//


Penulis: Bhre Polo

Sumber:

1. Chanel You tube resmi Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XI


Komentar