Kerajaan Kalingga | Sekitar Abad 6 Masehi

1. Gambaran Umum
Kerajaan Kalingga atau kerajaan Keling atau Kerajaan Ho-ling (dalam sumber-sumber berita Tiongkok) adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha. Diperkirakan Kerajaan ini beribukota di sekitar Pekalongan - pantai utara, Jawa Tengah.
Diperkirakan, kerajaan kalingga berdiri sekitar abad ke-6 Masehi, sebelum periode Kerajaan Sunda dan Galuh, bahkan Kerajaan Sriwijaya. Minim nya sumber sejarah tentang Kerajaan ini, membuat banyaknya teori tentang berdirinya Kerajaan Kalingga.
Akan tetapi, jika merujuk pada kesamaan nama antara Kerajaan Kalingga di Jawa dengan Kerajaan Kalingga di India Timur yang berdiri jauh sebelumnya, apalagi jika melihat dari Kerajaan Tarumanegara yang memiliki lebih banyak sumber Sejarah, bisa jadi Pendirian Kerajaan tersebut saling berkaitan.
Pendiri kerajaan Tarumanegara adalah seorang resi dari Dinasti Salankayana (yang menguasai sebagian wilayah Andhra di India dari tahun 300-440 Masehi), yang bernama Jayasingawarman (358-382 M). Dia mengungsi ke Nusantara karena daerahnya diserang dan ditaklukkan Maharaja Samudragupta (335–375 Masehi) dari Kemaharajaan Gupta.
Dalam sebuah hipotesa, Keling (dari bahasa Sanskerta: Kalingga) adalah sebuah daerah di India Selatan. Kata ini bisa pula merujuk kepada suatu suku bangsa Dravida atau Tamil yang berasal dari sana. Menurut sejarawan George Coedes, kling atau Keling adalah orang yang berasal dari India Selatan.
Kerajaan Kalingga di India Timur ini, berkaitan dengan orang-orang Kalingga yang mendiami daerah luas yang membentang dari Sungai Baitarani di Odisha sampai ke Warahanandi di Distrik Visakhapatnam, India Timur.


Di dalam “Indike” karangan Megasthenes (350–290 SM), fragment LVI. in Plin. Hist. Nat. VI. 21. 8–23. 11. Menyebutkan:

“Kota Raja orang Calingae dinamakan Parthalis. Raja mereka membawahi 60.000 prajurit pejalan kaki, 1.000 prajurit berkuda, dan 700 ekor gajah yang senantiasa berjaga-jaga dan melindunginya dari "ancaman perang".
Kemudian, Kalingga dianeksasi oleh Maharaja Ashoka (304- 232 SM), penguasa Maurya, sekitar abad ke-3 SM. Serangan dan Penguasaan terhadap kerajaan Kalingga itulah yang menyebabkan banyak orang-orang Kalingga yang menyelamatkan diri ke wilayah Asia Tenggara, dan membangun pertahanan nya.
2. Sumber Sejarah
a. Sumber Sejarah Kerajaan Kalingga
1) Berita Tiongkok
a) Berita dari Dinasti Tang (618–907 Masehi)
Catatan pada zaman Dinasti Tang, memberikan keterangan tentang keberadaan Ho-ling sebagai berikut:
  • Ho-ling atau Jawa terletak di seberang lautan selatan. Di sebelah utaranya terletak Ta Hen La (Kamboja), di sebelah timurnya terletak Po-Li (Bali) dan di sebelah barat terletak Sumatra.
  • Ibu kota Ho-ling dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak kayu.
  • Raja tinggal di suatu bangunan besar bertingkat, beratap daun palem, dan singgasananya terbuat dari gading.
  • Penduduk Ho-ling sudah pandai membuat minuman keras dari bunga kelapa.
  • Daerah Ho-ling menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak dan gading gajah.
Catatan dari berita Tiongkok ini juga menyebutkan bahwa sejak tahun 674 Masehi, rakyat Ho- ling diperintah oleh penguasa perempuan yang disebut Hsi-mo (Ratu Shima). Ia adalah seorang ratu yang sangat adil dan bijaksana. Pada masa pemerintahannya Ho-ling sangat aman dan tentram.
b) Catatan I-Tsing (635-713 Masehi)
Catatan I-Tsing (tahun 664/665 M) menyebutkan bahwa pada abad ke-7 tanah Jawa telah menjadi salah satu pusat pengetahuan agama Buddha. Di Ho-ling ada pendeta Tionghoa bernama Hwi-neng (638—713 Masehi), yang menerjemahkan salah satu kitab agama Buddha ke dalam bahasa Tionghoa. Ia bekerjasama dengan pendeta Jawa bernama Janabadra. Kitab terjemahan itu antara lain memuat cerita tentang Nirwana, tetapi cerita ini berbeda dengan cerita Nirwana dalam agama Buddha Hinayana.
2) Arkeologi

Prasasti Tuk Mas (harafiah berarti "mata air emas"), yang juga disebut Prasasti Dakawu, adalah sebuah prasasti yang dipahatkan pada batu alam besar yang berdiri di dekat suatu mata air, yang ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang.
Prasasti Tuk Mas dipahat dengan aksara Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta. Bentuk aksaranya lebih muda daripada aksara masa Purnawarman (Kerajaan Tarumanegara), dan diperkirakan berasal dari sekitar abad ke-6 hingga abad ke-7 M. Karena letak saat ditemukan, yaitu dikawasan mandala, Diperkirakan prasasti ini merujuk pada keberadaan kerajaan Kalingga.
b) Sebelumnya terdapat beberapa temuan yang diindikasikan merupakan peninggalan kerajaan Kalingga seperti Prasasti Sojomerto (Reban, Batang), Candi Angin (Keling, Jepara) dan Candi Bubrah (Tempur, Jepara), akan tetapi dengan temuan-temuan baru seperti Prasasti Angin yang jelas mencatatkan periode Majapahit, telah menggugurkan kajian sebelumnya.
3) Sumber Lokal
Nama Ho-ling diperkirakan muncul pada abad ke-5 (kemudian disebut Keling) yang diperkirakan terletak di utara Jawa Tengah pada periode Ratu Shima. Keterangan tentang Kerajaan Ho-ling didapat dari catatan dari Tiongkok.
Pada tahun 752 Masehi, Kerajaan Ho-ling menjadi pesaing Kedatuan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan, bersama Kerajaan Melayu dan Kerajaan Tarumanagara. Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya.
Akan tetapi belum ada bukti peperangan antara Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Kalingga.
3. Masa Kejayaan
Berdasarkan dari catatan Tiongkok, diperkirakan masa kejayaan Kerajaan Kalingga adalah ketika Periode Ratu Shima berkuasa.
a. Secara Hukum dan Sosial
Berdasarkan catatan Tiongkok, Kerajaan Kalingga mencapai masa kejayaannya pada abad ke-6 hingga abad ke-7 Masehi, tepatnya pada masa pemerintahan Ratu Shima di abad ke-7 Masehi. Ratu Shima adalah raja wanita yang terkenal karena keadilan dan kejujurannya. Ia memerintah dengan sangat keras, tegas, adil, dan bijaksana, sehingga rakyatnya hidup aman, tertib, dan teratur. Pemerintahannya berlandaskan kejujuran dan keadilan, sehingga tidak ada satu orang pun dari rakyatnya yang berani melanggar hak dan kewajiban, serta peraturan yang telah dikeluarkan.
b. Secara Ekonomi
Kehidupan ekonomi Kerajaan Kalingga ditopang oleh perdagangan dengan komoditas kulit penyu, emas, perak, cula badak dan gading gajah. Kehidupan ekonomi ini semakin maju dengan didukung lokasi Kerajaan Kalingga yang berada di pesisir Utara Jawa, sehingga menyebabkan sektor perdagangan maritim berkembang sangat pesat.
c. Secara Geopolitik
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Kalingga mencakup wilayah yang luas, yakni mulai dari Jawa Tengah, hingga Jawa Barat. Batas wilayahnya adalah Po-li (kemungkinan Bali) di bagian timur dan “la” (kemungkinan Kamboja) di bagian utara. Batas barat adalah To-po-teng (diperkirakan Sumatera) dan bagian selatan adalah samudera.
d. Hubungan Mancanegara
Ketika periode Ratu Shima ini, sebenarnya terdapat konflik antara Kerajaan Kalingga dengan Kerajaan Sriwijaya dibawah Raja Dapunta Hyang (671 - 692 M), yang memulai ekspansi dan menaklukan kerajaan-kerajaan tetangga, diantaranya adalah Kerajaan Melayu yang masih memiliki kekerabata dengan Kerajaan Keling.
Hubungan yang baik antara kerajaan Kalingga dengan Kerajaan Galuh (sekitar 669-1482 Masehi)
di bawah Raja Tarusbawa (669-723 Masehi) serta Kerajaan Galuh dibawah kekuasaan Raja Sang Wretikandayun (670-702 Masehi), yang membuat konflik dengan Kerajaan Sriwijaya tidak sampai membawa dampak buruk bagi hubungan mereka.
4. Kemunduran Kerajaan Kalingga
Setelah meninggalnya Ratu Shima, Hubungan diplomatik ke Mancanegara pun terhenti, yang akhirnya memberikan kesempatan kepada Kerajaan Sriwijaya untuk menguasai Jalur perdagangan yang telah dimiliki oleh Kerajaan Kalingga.
Akan tetapi belum ada catatan atau pun bukti bahwa Kerajaan Sriwijaya menyerang Kerajaan Kalingga. Bisa dimungkinkan, kemunduran nya disebabkan oleh perang saudara dikarenakan perebutan kekuasaan, sebagaiman cerita-cerita Kerajaan-kerajaan yang lain.
Selain itu, Dominasi kerajaan Medang (Sekitar 732–1016 Masehi) yang mulai menguasai tanah jawa dan sekitarnya.


-------------------------------------
Oleh: Bhre Polo
Sumber:
1. an-nur.ac.id
2. gramedia.com/literasi/sejarah-kerajaan-kalingga
3. sampoernaacademy.sch.id
4. id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kalingga

Komentar