Zaman Arkeozoikum (4.000-2.500 MA); Prakambrium | Praaksara-Geologi

1. Pengertian
Zaman Arkeozoikum adalah masa awal pembentukan bumi yang berlangsung sekitar 2.500 MA(mega annum)/juta tahun yang lalu. Zaman ini juga dikenal dengan nama Arkaikum, Arkaekum, atau Arkean. 
Karena kondisi bumi yang sangat panas dan kadar oksigen yang masih sedikit, hampir tidak ada spesies makhluk hidup yang bisa bertahan pada zaman ini. 

Kehidupan yang baru ditemukan pada masa ini berupa batuan hablur, baik magma maupun peleburan dan penghabluran kembali batuan jenis lain. 
 2. Ciri
Ciri-ciri Zaman Arkeozoikum adalah: 
  • Permukaan bumi masih tidak stabil, 
  • Udara di bumi sangat panas, 
  • Iklim dan cuaca tidak stabil, 
  • Kulit bumi masih dalam proses pembentukan, 
  • Belum ada tanda-tanda kehidupan. 
 3. Pembagian Periodisasi
Zaman Arkean merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang mulai berkembang menjadi protokontinen(adalah perkembangan masa arkeozoikum yang merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi). 
Pada dasar semua sedimen, baru dijumpai batuan yang sama sekali tidak mengandung fosil. Masa ini kemudian dikenal sebagai Azoikum.
Di lapisan atasnya kemudian terbentuk batuan yang hanya mengandung sisa-sisa kehidupan yang masih sangat sederhana, berupa tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping. Periode pembentukan sedimen ini kemudian disebut sebagai Proterozoikum.
Namun, dua masa tersebut sangat sulit dibedakan secara nyata, sehingga pada akhirnya digabungkan dan disebut sebagai Arkeozoikum. 

Sebelum menuju ke periode berikutnya, pada akhir Arkeozoikum berkembanglah jenis-jenis kehidupan yang kemudian dikenal sebagai fosil. 
Periode ini disebut sebagai zaman Pra-Kambrium(berasal dari masa rentang kejadiannya berada sebelum Kambrium, periode geologikal pertama dari Eon Fanerozoik). 
Kehidupan yang ditemukan pada masa ini berupa batuan hablur, baik yang merupakan magma maupun peleburan dan penghabluran kembali batuan jenis lain akibat peristiwa metamorfosis.
Batuan hablur dari zaman Arkeozoikum dapat dijumpai di beberapa lokasi yang sangat terbatas. 
Umumnya di daerah Grand Canyon, Arizona, Teluk Hudson yang ada di Kanada, daerah Guyana sekitar Venezuela, dan beberapa wilayah lainnya. 
Selain itu, tanda-tanda adanya kehidupan juga dijumpai di daerah Rhodesia (Afrika), berupa lapisan grafit sangat tipis yang hanya dapat dibentuk oleh tumbuhan berdaun hijau. 
Namun, lapisan grafit tersebut tidak dapat diamati lebih lanjut bagaimana sifat dan strukturnya. 
Sebagian ahli percaya bahwa lapisan grafit tersebut terbentuk dari tumbuhan tingkat rendah sebangsa alga. 
Di samping itu, ditemukan pula jejak kehidupan primitif berupa rayapan sebangsa cacing yang kurang begitu nyata. Oleh karena itu, bukti adanya kehidupan yang nyata pada zaman Arkeozoikum masih belum dapat dipastikan.

Oleh:
Bhre Polo

Sumber:


Komentar