Zaman Paleozoikum (550-250 MA) | Praaksara-Geologi

1. Pengertian
Zaman Paleozoikum adalah masa geologi yang berlangsung sekitar 541 MA hingga 251,9 MA(mega annum)/ juta tahun yang lalu. Kata Paleozoikum berasal dari bahasa Yunani, palaio yang berarti tua, dan zoion yang berarti hewan, sehingga berarti kehidupan purba. 
2.Beberapa ciri-ciri zaman Paleozoikum, yaitu: 
- Bumi masih belum stabil 
- Mulai ditemukannya tanda-tanda kehidupan seperti mikroorganisme, hewan kecil tanpa tulang punggung, ikan, dan ganggang atau rumput-rumputan 
- Munculnya  hewan amfibi dan tumbuhan hutan 
- Munculnya reptilia dan serangga raksasa 
- Munculnya jamur klab dan tumbuhan paku ekor kuda 
- Benua-benua mulai menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea 
- Kondisi yang mendukung pembentukan awal batu-bara (karbon) 
- Perkembangan biologis, geologis, dan iklim bumi 
- Ditutup oleh periode Perm, di mana reptil semakin mendominasi 
- Peristiwa kepunahan besar pada akhir Perm mengakibatkan berbagai kelompok hewan laut dan darat punah  
3. Pembagian
a. Kambrium (588-542 MA) 
Zaman Kambrium (bahasa Inggris: Cambrian) adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) di akhir eon Proterozoikum dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 jtl dengan dimulainya periode Ordovisium. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum dari eon Fanerozoikum. Nama "Kambrium" berasal dari Cambria, nama klasik untuk Wales, wilayah asal batuan dari periode ini pertama kali dipelajari.
Ciri khas periode ini adalah fenomena Letusan Kambrium, di mana terjadi kemunculan mendadak banyak filum yang tidak ada di lapisan sebelumnya, dan filum-filum ini meliputi makhluk yang sederhana sampai lebih rumit, yang dahulunya diduga baru akan muncul berjuta-juta tahun kemudian.
Pada periode ini, banyak laut dangkal terbetuk, karea, pada saat ini, superbenua Pannotia sedang berpisah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. (lihat gambar disamping). Kondisi permukaan dasar laut pada saat ini juga mengalami perubahan, dari kondisi tanah yang keras dan minim organik, menjadi gembur dan kaya akan zat organik, mirip lantai samudra masa kini. 
Para ilmuwan memperkirakan bahwa ini terjadi karena cacing penggali primitif yang menggali lubang dimana-mana sebagai tempat tinggal, yang membantu zat organik masuk lebih dalam ke lapisan tanah di dasar laut. 
Hal ini berkontribusi kepada kepunahan beberapa genus Ediakara, seperti Charnia.
Fauna Kambrium umumnya didominasi oleh anggota filum Arthropoda. Adanya proses pengapuran kerangka pada awal zaman Atdabanian berkontribusi pada catatan fosil yang melimpah dari kelas Trilobita. Laju evolusi pada trilobita Kambrium relatif cepat, menghasilkan rentang stratigrafi yang pendek dan memberi mereka banyak hubungan untuk korelasi biostratigrafi. Perwakilan dari kelas Ostracoda, yang secara khas tertutup oleh karapas kerang, juga muncul di dekat perairan pada periode Kambrium.
Hampir seluruh bentuk kehidupan ini tinggal di samudera. Tidak ada sama sekali kehidupan yang tinggal di darat, kecuali mikroba. Banyak hewan dengan cangkang keras muncul pada periode ini.
b. Ordovisium (488-443 MA) 
Zaman Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu. Periode ini melanjutkan periode Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari salah satu suku di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan Silur. Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri.
Selama periode ini berlangsung, kehidupan terus berkembang, namun, diakhir periode, peristiwa kepunahan massal yang bernama Kepunahan Massal Ordovisium-Silur terjadi. Hewan sejenis plankton, seperti conodonta, graptolit, beberapa jenis trilobit, Brachiopoda, Byrozoa, dan enchinodermata terkena dampak yang besar dari peristiwa ini. Dan lebih buruknya lagi, seluruh jenis nautiloid berbentuk kerucut lenyap sepenuhnya.
Kepunahan ini mungkin terjadi karena zaman es yang terjadi di akhir periode.
Tanaman pertama diyakini naik ke daratan pada sekitar periode ini. Namun, tanaman tersebut sangatlah sederhana. Mereka tidak punya akar, batang, maupun daun. Ini membatasi wilayah tempat mereka bisa tinggal. Para ilmuwan mempercayai bahwa mereka tumbuh di daerah lembab dekat perairan.
c. Silur (443-416 MA) 
Zaman Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi lain yang berkaitan, misalnya Lapisan tanah yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tetapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta tahun. Awal masa Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah.
Pada periode ini (beberapa referensi lain mengatakan bahwa ini terjadi pada periode Ordovisium), untuk yang pertama-kalinya, makhluk hidup non-mikroba naik ke darat, dalam bentuk koloni lumut yang tumbuh didekat wilayah lembab dan basah seperti sungai dan danau. Kemudian disusul dengan artropoda seperti kaki seribu dan kalajengking. Catatan fosil dari kalajengking laut mencapai puncaknya pada pertengahan periode Silur, sekitar 430 juta tahun lalu. Catatan fosil tertua dari tumbuhan vaskular juga berasal dari pertengahan periode Silur, dengan Cooksonia (yang berasal dari belahan Bumi utara) dan Baragwanathia (dari Australia) sebagai perwakilannya. Selain itu, juga ada Psilophyton, yaitu sebuah tumbuhan purba Silur yang lebih bercabang, dengan xilem dan floem. Tumbuhan ini bereproduksi menggunakan spora, dan bernafas dengan menggunakan stomata.
Beberapa bukti catatan fosil juga menunjukkan adanya predasi di kalangan myriapoda purba, menandakan adanya rantai makanan.
d. Devon (416-359 MA) 
Zaman Devon merupakan periode pada skala waktu geologi yang termasuk era Paleozoikum, dan berlangsung antara 416 ± 2,8 juta tahun lalu hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmoor yang berasal dari periode ini dipelajari.
Saat periode Devon, sekitar 365 juta tahun yang lalu, ikan pertama kali berevolusi dan memiliki kaki serta mulai berjalan di darat sebagai tetrapoda (tiktaalik). 
Tumbuhan berbiji pertama tersebar di daratan kering dan membentuk hutan yang luas. Hiu primitif berkembang pesat dibanding periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping (lobe-finned, Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes) serta moluska seperti amonit muncul untuk pertama kalinya. Trilobit, brachiopoda mirip moluska, dan terumbu karang besar juga umum ditemukan. Kepunahan Massal yang terjadi pada akhir periode sangat memengaruhi kehidupan laut. Diperkirakan kepunahan ini terjadi karena aktivitas tektonik yang tinggi.
Tumbuhan vaskular pertama muncul pada periode Devon. Lumut muncul untuk pertama kalinya dan hutan pertama diketahui terbentuk pada akhir periode pertengahan Devon. Psylotophytopsida adalah kelompok pteridophyta yang paling primitif (pakis dan tumbuhan vaskular tanpa biji lainnya), kelompok ini tidak bertahan hingga pada akhir Devonian. 
Gymnospermae primitif dan batang Archaeopteris dengan diameter hingga 1,8 meter (6 kaki) terdapat di endapan Devonian Atas di Amerika Serikat bagian timur dan Cekungan Donets Rusia dan Ukraina mulai diketahui. Batang-batang ini terbawa air hingga berada pada posisi saat ini.
e. Karbon (359-299 MA) 
Zaman Karbon adalah suatu zaman dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak akhir Zaman Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal Zaman Perem sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. 
Seperti halnya zaman geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir zaman ini teridentifikasi dengan baik, tetapi tanggal tepatnya memiliki ketidak-pastian sekitar 5-10 juta tahun. 
Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada zaman ini yang ditemukan di Eropa Barat. 
Dua pertiga masa awal zaman ini disebut kala Mississippian dan sisanya disebut kala Pennsylvanian. Nama Mississippium dan Pennsylvanian/ Pennsylvanium digunakan di Amerika Serikat, karena mereka cocok dengan strata disana. Ahli Geologi di tempat lain umumnya menggunakan sebutan Karbon Awal untuk kala ini.
Berikut uraiannya:
1) Mississippium atau Mississippian (359-323 MA) 
Mississippian adalah kala geologis pertama dari periode Karbon, yang dimulai pada 359 juta tahun lalu, hingga 323 juta tahun lalu.
Pada kala ini, ketinggian air laut sangat tinggi, dan sebagian besar Amerika Utara adalah laut dangkal. Hal ini diketahui karena strata disana kebanyakan adalah lapisan gamping laut.
2) Pennsylvanian (323-299 MA) 
Pennsylvanian (juga dikenal sebagai Karbon Atas atau Karbon Akhir) adalah, dalam skala waktu geologi ICS, yang lebih muda dari dua subperiode (atau atas dua subsistem) dari Zaman Karbon. Itu berlangsung dari sekitar 323,2 juta tahun yang lalu sampai 298,9 juta tahun yang lalu. Seperti kebanyakan unit geokronologis lain, batuan yang mendefinisikan Pennsylvania adalah baik diidentifikasi, tetapi tanggal yang tepat dari awal dan akhir yang pasti oleh beberapa juta tahun. Pennsylvania ini dinamai negara bagian AS Pennsylvania, di mana tempat tidur batubara-produktif usia ini tersebar luas.
Pada zaman Karbon ini, Pohon-pohon konifer mulai muncul. 
Dengan menyebarnya daerah hutan di zaman ini, tingkat oksigen di atmosfer naik hingga 35%, dibandingkan dengan sekarang, yaitu hanya 21%. 
Bagaimana bisa, dengan jumlah pohon yang sama, namun tingkat oksigennya berbeda? Ini karena, pada zaman karbon, belum ada bakteri dekomposer, yang memakan bangkai kayu yang sudah mati. Selama proses pembusukan, sebenarnya bakteri tersebut melepaskan gas karbon dioksida. Itulah mengapa tingkat oksigen di atmosfer pada zaman karbon sangat tinggi.
Dengan banyaknya jumlah oksigen di atmosfer pada saat itu, hal itu mempengaruhi bagaimana serangga bernafas. dengan jumlah oksigen yang meningkat, serangga primitif pada itu membutuhkan spirakel (alat bernapas serangga) yang lebih besar. Ini berarti, tubuh yang lebih besar. Hal ini menyebabkan serangga pada saat itu tumbuh menjadi raksasa. 
Contohnya adalah Arthropleura dan Meganeura.
f. Perem (299-250 MA) 
Zaman Perem (ditulis juga sebagai Perm atau Permian) adalah zaman dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Zaman ini merupakan zaman terakhir dalam Masa Paleozoikum. Pada akhir Zaman Perem, terjadi periode kepunahan massal yang dikenal sebagai "The Great Dying", dengan kematian hewan darat mencapai 80 persen dan kehidupan laut sebanyak 90 persen. 
Zaman Perem dibagi menjadi beberapa kala yaitu Lopingium (260-250 MA), Guadalupium (273-260 MA), dan Cisuralium (299-273 MA). 
Selama periode Perem, tetrapoda seperti amfibi, Sauropsida dan Synapsida, yang berevolusi selama periode karbon, terdiversifikasi dan mulai menjadi umum. Pohon moderen pertama, seperti konifer, ginkgo dan cycad muncul.
Serangga juga muncul pada periode ini. Kumbang (Coleoptera) pertama muncul; begitu juga dengan lalat (Diptera). 22 dari 36 ordo serangga yang diketahui muncul pada periode Perem. 
Beberapa punah pada peristiwa kepunahan Perem-Trias, tetapi beberapa selamat, dan terus berkembang pada masa Mesozoik. Diakhir periode, serangga menjadi filum terbesar, dalam segi banyaknya spesies
Leluhur kecoak (Blattopterans) adalah serangga yang umum pada periode ini, dan capung pertama muncul.
4. Peninggalan
Peninggalan zaman Paleozoikum, yaitu:
- Fosil hewan laut, hewan arthropoda, dan reptil
- Sabuk pegunungan Appalachian di bagian timur Amerika Utara
- Pegunungan Hercynian di Inggris 

Komentar