Zaman Megalitikum (3.000-1.000 SM) - Zaman Batu | Praaksara-Arkeologi

1. Pengertian
Megalitikum adalah zaman batu besar, yaitu zaman ketika manusia menggunakan batu-batu besar dalam kehidupan sehari-harinya dan mengembangkan kebudayaan dari batu-batu tersebut. Kata megalitikum berasal dari bahasa Yunani, yaitu "mega" yang berarti besar dan "litik" yang berarti batu. 
2. Ciri-ciri
Berikut adalah beberapa ciri-ciri zaman megalitikum: 
a. Manusia menciptakan bangunan-bangunan besar dari batu 
b. Manusia menggunakan batu-batu berukuran besar dalam kehidupan sehari-harinya 
c. Manusia dan gajah memiliki hubungan yang dekat 
3. Manusia Purba
manusia purba yang hidup pada zaman Megalitikum adalah:
- Meganthropus paleojavanicus, manusia purba berukuran besar
- Pithecanthropus Robustus
- Pithecanthropus Mojokertensis
- Pithecanthropus Erectus
- Homo Soloensis
- Homo Wajakensis 
Zaman Megalitikum adalah zaman prasejarah yang berlangsung dari akhir zaman Neolitikum hingga zaman Perunggu. Pada masa ini, manusia sudah memiliki kepercayaan sederhana terhadap roh nenek moyang, yang disebut dengan kepercayaan animisme. Kepercayaan ini mendorong manusia untuk membuat bangunan-bangunan dari batu besar, seperti menhir dan dolmen, sebagai tempat untuk meletakkan sesaji dan melakukan peribadatan
4. Peninggalan Budaya
Beberapa peninggalan zaman megalitikum, di antaranya:
Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Peti mati, Punden, Waruga, Arca mayat, Batu kenong. 
Kebudayaan megalitikum berkembang dari zaman Neolitikum hingga zaman Perunggu. Penyebaran kebudayaan megalitikum terjadi dalam dua gelombang, yaitu:
- Megalitik Tua pada Zaman Neolitikum (2500-1500 SM)
- Megalitik pada Zaman Perunggu (1000-100 SM) 
Beberapa desa wisata peninggalan megalitikum, di antaranya:
- Kampung Adat Bena Bajawa (Flores)
- Desa Kamal (Jember)
- Kampung Praiyawang (Sumba)
- Kampung Siallagan (Samosir)
- Desa Bawomataluo (Nias)
- Desa Patemon (Situbondo) 

Komentar