Zaman Mesolitikum (10.000-5.000 SM) - Zaman Batu | Praaksara-Arkeologi

1. Pengertian
Mesolitikum adalah zaman batu madya atau batu tengah yang merupakan periode transisi antara zaman Paleolitikum (zaman batu tua) dan Neolitikum (zaman batu baru). Kata Mesolitikum berasal dari bahasa Yunani, yaitu mesos yang berarti tengah dan lithos yang berarti batu. 
Istilah ini diperkenalkan oleh John Lubbock dalam makalahnya "Zaman Prasejarah" (bahasa Inggris: Pre-historic Times) yang diterbitkan pada tahun 1865. Namun istilah ini tidak terlalu sering digunakan sampai V. Gordon Childe mempopulerkannya dalam bukunya The Dawn of Europe (1947).
Zaman ini berlangsung antara tahun 10.000 - 5.000 Sebelum Masehi (SM). Zaman Mesolitikum di Asia Tenggara juga dikenal dengan nama zaman Haobinhian.
Pada zaman ini, kehidupan manusia beralih dari pola pemburu-pengumpul ke cara hidup menghasilkan makanan. Adanya kemampuan menghasilkan makanan tersebut menunjukkan bahwa manusia purba sudah menetap secara permanen. Tempat hidup manusia purba terdapat di dekat sungai, danau, bukit dan hutan-hutan serta tempat-tempat yang di dekat dengan air. Mereka sudah tidak tinggal di gua-gua tetapi sudah menghuni rumah-rumah panggung yang dibangun secara sederhana. Rumah-rumah panggung tersebut didirikan agar dapat terhindar serangan binatang buas.
Pada masa ini, kegiatan berburu masih tetap dilakukan, walaupun frekuensinya tidak sering seperti masa sebelumnya.
Sistem berlandang secara berpindah ini disebut juga bergumah. Kegiatan seperti ini masih sering dijumpai di Indonesia seperti di pedalaman Papua dan Kalimantan.
2. Ciri-ciri
Berikut adalah beberapa ciri-ciri zaman Mesolitikum: 
a. Manusia purba mulai menetap di tepi sungai dan laut. 
b. Manusia purba mulai tinggal di gua yang disebut abris sous roche. 
c. Masyarakat prasejarah mengalami perubahan dalam gaya hidup, ekonomi, dan perkembangan kebudayaan. 
d. Pada zaman Mesolitikum Akhir, masyarakat mulai mengenal tradisi bercocok tanam. 
3. Manusia Purba
Jenis manusia purba yang hidup pada zaman Mesolitikum adalah Homo sapiens ras Austro-Melanesoid. Manusia purba ini memiliki ciri fisik seperti orang Timur Indonesia dan suku Aborigin di Australia, yaitu berbadan besar, kulit hitam, dan rambut kering. 
Pada zaman Mesolitikum, Homo sapiens menjadi spesies dominan di planet ini. Mereka memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Homo sapiens hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang sering berpindah-pindah untuk mencari sumber daya alam yang mencukupi. 
4. Peninggalan Budaya
Beberapa peninggalan zaman Mesolitikum di Indonesia, antara lain:
- Kjokkenmoddinger, yang ditemukan di pesisir pantai timur pulau Sumatera.
- Abris Sous Roche, yang merupakan bukti bahwa manusia pada masa mesolitikum mulai tinggal menetap di gua.
- Kapak Genggam.
- Kapak Pendek.
- Batu Pipisan

Komentar