Prasasti Yupa; Kerajaan Kutai Martapura(400–1635M)

Prasasti Yupa adalah sebuah prasasti yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Kutai. Terdapat tujuh buah yupa yang memuat prasasti, namun baru 4 yang berhasil dibaca dan diterjemahkan. Prasasti ini menggunakan huruf Pallawa Pra-Nagari dan dalam bahasa Sanskerta, yang diperkirakan dari bentuk dan jenisnya berasal dari sekitar 400 Masehi.(1) Prasasti ini ditulis dalam bentuk puisi anustub. Prasasti tersebut tersimpan di Museum Nasional dengan no. Inventaris: D. 2a; D. 2b; D. 2c; D. 2d; D. 175; D. 176; dan D. 177.(2)
Prasasti Yupa di Museum Nasional
Diawali dengan penemuan empat prasasti di bukit Brubus, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur pada tahun 1879. Keempat prasasti tersebut terbuat dari batu andesit, ditulis dengan aksara Pallawa dan Bahasa Sanskerta, serta diinvetarisasi dengan sebutan D.2a, D.2b, D.2c, dan D.2d kemudian ditempatkan di Museum Nasional (pada saat itu bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen). Kemudian pada tahun 1940, tiga prasasti lainnya ditemukan pada situs yang sama dan diinventarisasi dengan nama D.175, D.176, dan D.177 lalu disimpan di Museum Nasional.(3)
Berikut informasi yang berkaitan tentang ke-4 Prasasti yang di alih aksara kan dan  telah diterjemahkan:
a. Muarakaman I (D.2a)
"...srimatah srinarendrasya//
kundunggasya mahatmanah//
putro ‘svavarmmo vikhyatah//
vansakartta yathangsuman//
tasya putra mahatmanah//
trayas traya ivagnayah//
tesan trayanam pravarah
//
tapo bala damanvitah
//
sri mulavarmma rajendro
//
yastva bahusuvarnnakam
//
tasya yajñasya yupo ‘yam
//
dvijendrais samprakalpitah
//..."
artinya:
"...Sang Mahārāja Kundungga// yang amat mulia// mempunyai putra yang mashur// Sang Aśwawarman namanya// yang seperti Angśuman (dewa Matahari)// menumbuhkan keluarga yang sangat mulia// Sang Aśwawarmman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci)// Yang terkemuka dari ketiga putra itu// ialah Sang Mūlawarmman// raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa// Sang Mūlawarmman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat-banyak// Untuk peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana//..."
b. Muarakaman II (D.2b)
"...srimato nrpamukhyasya//
rajñah sri mulavarmmanah
//
danam punyatame ksetre
//
yad dattam vaprakesvare
//
dvijatibhyo ‘gnikalpebhyah
//
vinsatir ggosahasrikam
//
tasya punyasya yupo ‘yam
//
krto viprair=ihagataih
//..."
artinya:
"...Dengarkanlah oleh kamu sekalian// Brahmana yang tekemuka// dan sekalian orang baik lain-lainnya// tentang kebaikan budi Sang Mulawarman// raja besar yang sangat mulia// Kebaikan budi ini// ialah berwujud sedekah banyak sekali// seolah-olah sedekah kehidupan atau semata-mata pohon kalpa (yang memberi segala keinginan)// dengan sedekah tanah (yang dihadiahkan)// Berhubung dengan kebaikan itulah// maka tugu ini didirikan oleh para Brahmana (buat peringatan)//..."
c. Muarakaman III (D.2c)
"...sri-mulavarmmano rajnah yad dattan tilla-parvvatam sadipa-malaya sarddham yupo// yam likhitas tayoh..."
Artinya:
"...Tugu ini ditulis buat(peringatan) dua(perkara) yang telah disedekahkan oleh Sang Raja Mulawarman// yakni segunung minyak (kental)// dengan lampu serta malai bunga..."
Yupa Muarakaman IV terdiri atas 11 baris pahatan, namun aksaranya telah aus sehingga sulit untuk dibaca isinya.Yupa Muarakaman V tediri atas 4 baris pahatan, isi dari yupa ini mengenai peringatan sedekah.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
oleh: Bhre Polo
Referensi:

Komentar