Zaman Pra_aksara Dalam Pengertian

1. Pengertian
Zaman praaksara adalah masa ketika manusia belum mengenal tulisan. Zaman ini juga dikenal sebagai zaman nirleka, yang memiliki pemaknaan sama. 
Kata nirleka, berasal dari kata "nir" yang berarti tidak ada dan "leka" yang berarti tulisan. 
Sedangkan kata praaksara sendiri berasal dari dua kata, yaitu pra yang berarti sebelum dan aksara yang berarti tulisan. 
Zaman praaksara dimulai ketika manusia purba mulai muncul, yakni sekitar 2,588 juta tahun lalu. Sehungga, zaman praaksara berakhir ketika manusia mulai mengenal tulisan. 
2. Ciri
Berikut adalah beberapa hal yang mencirikan zaman praaksara: 
- Manusia masih mengandalkan fosil dan artefak untuk mempelajari kehidupannya 
- Manusia masih mengandalkan komunikasi verbal, lambang-lambang visual sederhana, dan seni untuk menyampaikan ide, nilai, dan pengalaman mereka 
- Manusia yang hidup pada masa ini ialah manusia purba 
- Pada awalnya corak hidup manusia zaman praaksara dengan cara nomaden (berpindah-pindah) 
- Zaman praaksara ditandai dengan manusia yang masih menggunakan batu dan logam sebagai perkakasnya 
3. Periodisasi
Periodisasi zaman praaksara terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan geologi dan arkeologi. Berikut uraiannya:
a. Berdasarkan geologi, zaman praaksara terbagi menjadi Arkeozoikum, Paleozoikum, dan seterusnya. Arkeozoikum adalah zaman tertua yang diperkirakan terjadi 545-4.500 juta tahun lalu. Pada zaman ini, kulit bumi masih dalam proses pembentukan dan udara masih sangat panas. 
b. Berdasarkan arkeologi, zaman praaksara terbagi menjadi zaman batu dan logam. Zaman batu dibagi lagi menjadi empat masa, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. 
4. Corak Hidup
Berdasarkan perkembangan kehidupannya atau corak hidupnya, masyarakat praaksara terbagi menjadi tiga masa yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Berikut uraiannya:
a. masa berburu dan mengumpulkan makanan, 
Masa berburu dan mengumpulkan makanan bergantung pada alam sekitar. Wilayah-wilayah yang ditempati manusia praaksara adalah wilayah yang banyak menyediakan bahan makanan dalam jumlah yang cukup dan mudah memperolehnya. Wilayah tersebut juga memiliki banyak hewan sehingga manusia praaksara mudah untuk berburu hewan. Manusia yang hidup pada zaman berburu dan mengumpulkan makanan ini diperkirakan satu masa dengan zaman paleolitikum.
Secara geografis, pada zaman ini masih bergantung pada kondisi alam sekitar. Daerah sungai, danau, padang rumput merupakan tempat-tempat ideal bagi manusia praaksara, karena di tempat itulah tersedia  air dan bahan makanan sepanjang tahun. Pada zaman itu manusia praaksara menempati tempat tinggal sementara di gua-gua payung yang dekat dengan sumber makanan seperti ikan, kerang, air, dan lain-lain.
b. masa bercocok tanam
Pada masa ini, dengan bercocok tanam dirasakan persediaan makanan akan tercukupi sepanjang tahun tanpa harus membuka ladang lagi. Selain bercocok tanam juga mereka mengembangkan hewan ternak untuk dipelihara. 
Manusia yang hidup pada masa ini diperkirakan satu masa dengan zaman neolitikum. Secara geografis, pada zaman ini sangat menggantungkan iklim dan cuaca alam. Hal ini sangat dibutuhkan untuk bercocok tanam. Hasil dari panen juga sangat dipengaruhi oleh kondisi tekstur tanah yang digunakan.
c. masa perundagian
Pada masa ini diperkirakan satu zaman dengan masa perunggu. Pada zaman ini peradaban manusia sudah mencapai tingkat yang tinggi. Hal ini ditandai munculnya sekelompok orang yang memiliki keahlian tertentu dalam pembuatan gerabah, pembuatan perhiasan serta pembuatan perahu. Yang paling menonjol adalah pembuatan bahan-bahan dari logam.
Dengan munculnya masa perundagian, maka secara umum berakhirlah masa praaksara di Indonesia walaupun dalam kenyataannya ada beberapa daerah di pedalaman yang masih berada di zaman batu. Kegiatan berladang mulai berganti ke persawahan. Kegiatan persawahan memungkinkan adanya pengaturan masa bercocok tanam, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada kondisi iklim dan cuaca namun juga berpikir kapan waktu yang tepat untuk bercocok tanam dan waktu yang tepat untuk beternak.


Oleh:
Bhre Polo
Sumber:

Komentar