Pada tanggal 17 Agustus 1945, dini hari, dua pemuda berjalan mengendap-endap dengan penuh keraguan. merekalah Mendur bersaudara. Berbekal kamera Leica dan roll film, mereka pergi ke kediaman Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur.
Mereka mendengar, bahwa dikediaman tersebut akan diselenggarakan peristiwa paling penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
Hanya Mendur bersaudara yang hadir sebagai fotografer dan mengabadikan momen yang sangat penting tersebut, dan tidak sengaja diketahui oleh Jepang. Sehingga membuat mereka berang, dan memburu Mendur bersaudara.
Sang kakak, Alexius Impurung Mendur yang merupakan kepala bagian di kantor berita Jepang, yaitu Domei, berhasil tertangkap, semua foto-foto yang diabadikan olehnya, langsung disita dan dimusnahkan.
Sementara sang adik, Frans Sumarto Mendur, berhasil meloloskan diri dan mengubur negatif fotonya dalam tanah.
Fota yang berhasil diselamatkan, dan akhirnya dipublikasikan pertama kali pada 20 Februari 1946, adalah:
pertama, Soekarno membaca teks proklamasi.
kedua, pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat, anggota Pembela Tanah Air (PETA).
ketiga, suasana upacara dan para pemuda yang menyaksikan pengibaran bendera.
Hari ini, jika ingin melihat karya Mendur Bersaudara, yang juga merupakan pendiri Indonesian Press Photo Service (IPPHOS), kantor berita Foto pertama di Indonesia, bisa berkunjung ke Museum Pers Mendur, Kecamatan Karangkowan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Mereka mendengar, bahwa dikediaman tersebut akan diselenggarakan peristiwa paling penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
Hanya Mendur bersaudara yang hadir sebagai fotografer dan mengabadikan momen yang sangat penting tersebut, dan tidak sengaja diketahui oleh Jepang. Sehingga membuat mereka berang, dan memburu Mendur bersaudara.
Sang kakak, Alexius Impurung Mendur yang merupakan kepala bagian di kantor berita Jepang, yaitu Domei, berhasil tertangkap, semua foto-foto yang diabadikan olehnya, langsung disita dan dimusnahkan.
Sementara sang adik, Frans Sumarto Mendur, berhasil meloloskan diri dan mengubur negatif fotonya dalam tanah.
Fota yang berhasil diselamatkan, dan akhirnya dipublikasikan pertama kali pada 20 Februari 1946, adalah:
pertama, Soekarno membaca teks proklamasi.
kedua, pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat, anggota Pembela Tanah Air (PETA).
ketiga, suasana upacara dan para pemuda yang menyaksikan pengibaran bendera.
Hari ini, jika ingin melihat karya Mendur Bersaudara, yang juga merupakan pendiri Indonesian Press Photo Service (IPPHOS), kantor berita Foto pertama di Indonesia, bisa berkunjung ke Museum Pers Mendur, Kecamatan Karangkowan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Komentar
Posting Komentar